SEBAGAI bentuk keseriusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap program pemerintah untuk mengembangkan wirausaha nasional, Kepala Negara Republik Indonesia tersebut kembali hadir di Convention Hall Gedung SME Tower, Jakata Selatan.
Setahun lalu Presiden SBY bersama Ibu Negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono hadir meluncurkan program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). Pada tahun ini kehadirannya untuk memperingati setahun gerakan itu sekaligus meresmikan program pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL).
“Hari ini kita dapat bersama menyatukan tekad memajukan perekonomian negeri ini, untuk memajukan dunia usaha sekaligus mengembangkan kewirausahaan di seluruh tanah air. Oleh karena itu, saya, atas nama negara dan pemerintah, menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para wirausahawan, atas kontribusinya pada perekonomian nasional,” ungkap Presiden.

Dihadiri tokoh penggerak kewirausahaan nasional seperti Ciputra (pendiri Universitas Ciputra Entrepreneurs Center), Martha Tilaar (Preskom PT Martina Berto Tbk), Charles Saerang (Presdir Nyonya Mencer), Erwin Aksa Pirut Bosowa Group), Dewi Motik (Ketua Umum Kowaru), dan beberapa tokoh penggerak lainnya. Presiden menegaskan Para wirausahawan atau entrepreneur adalah pahlawan di bidang bisnis, pahlawan di bidang ekonomi, dan pahlawan di bidang pembangunan.

“Saya senang, kita semua senang ketika Saudara Menteri Koperasi dan UKM melaporkan dalam kurun waktu satu tahun telah bertambah 3,2 juta wirausahawan. Bersama seluruh warga Indonesia, dia berharap pada tahun-tahun mendatang hadirnya wirausahawan bisa menciptakan lebih banyak lagi peluang dan calon wirausahawan, sehingga ekonomi negara terus tumbuh. “Dan dengan pertumbuhan ekonomi, Insya Allah kesejahteraan rakyat akan dapat terus ditingkatkan.”

Presiden Juga mengungkapkan, kewirausahaan sangat penting dan mesti ditumbuh kembangkan di negeri ini, “Karena kaum wirausahawan adalah yang menciptakan peluang, bukan hanya menunggu dan mencari peluang yang diciptakan orang lain. Dia sendiri yang menciptakan peluang untuk berusaha, dan bahkan bisa memberikan peluang kepada orang lain.”

Mereka, lanjut Presiden, kaum wirausahawan adalah orang-orang yang inovatif, bersikap lebih mandiri, berani mengambil risiko, tidak mudah menyerah, dan senang dengan terobosan-terobosan. “Mereka juga siap gagal, tetapi bangkit lagi, dan mencoba dan berupaya lagi. Dan mereka tidak termasuk orang yang bermental mencari jalan pintas.

“Banyak orang sukses di dunia ini menjadi jutawan, menjadi miliarder karena jiwa, pikiran, dan perilaku kewirausahaannya di berbagai bidang. Lihatlah sejarah di banyak negara yang sangat sukses dalam hidupnya, dalam kariemya karena memiliki pikiran dan jiwa wirausaha,” kata Presiden

Deputi Bidang SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram selaku pejabat eselon 1 yang bertanggungjawab terhadap program tersebut, mengungkapkan, GKN harus terus ditingkatkan agendanya. Sebab, instansi tersebut terdorong motivasinya, tidak terlepas dari stimulan yang diperlihatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terus memonitor perkembangannya menuju jumlah wirausaha dua persen dari populasi penduduk Indonesia.

Agus Muharram, yang saat ini merangkap jabatan sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, mengemukakan, pertumbuhan wirausaha baru melalui GKN bisa terlaksana di antaranya berkat dorongan dari program-program yang diusung Kementerian Koperasi dan UKM. Salah satu program tersebut adalah pelatihan nasional kewirausahaan di tingkat pusat dan daerah. Kegiatan itu didukung juga melalui sosialisasi kewirausahaan di seluruh provinsi melalui expo kewirausahaan, expo pendidikan dan pelatihan, dan program magang.

Menurut catatan internasional, kata Agus, salah satu indikasi terjadinya pertumbuhan wirausaha di Indonesia, karena jenis produk-produk wirausaha muda Indonesia telah merambah keberbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat. “Peringatan satu tahun GKN bertema Sejahte-rakan Rakyat dengan Berwirausaha Melalui tema itu dimaksudkan lebih memantapkan koordinasi kebijakan, integrasi perencanaan, sinkronisasi dan sosialisasi program pengembangan kewirausahaan.”

Adapun tujuannya, lebih mendorong dan memotivasi agar pertumbuhan dan perkembangan wirausaha baru kreatif, inovatif dan berwawasan global. Dengan demikian target rasio kewirausahaan minimal dua persen pada tahun 2013, bisa tercapai. Menurut Agus Muharram, apabila terjadi peningkatan jumlah wirausaha, berarti telah terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja yang berdampak positif terhadap penurunan kemiskinan secara signifikan. Pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pemberdayaan PKL

Pada peringatan satu tahun GKN awal Maret lalu. Presiden juga meresmikan program Kementerian Koperasi dan UKM lainnya, yaitu, pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL). “Ini prakarsayang baik dan harus didukung penuh. Di berbagai kesempatan, saya sering menyampaikan saya tidak senang kalau melihat saudara-saudara kita, para pedagang kaki lima, digusur-gusur, apalagi dengan kekerasan,” tegasnya.

“Namun demikian, kepada Saudara-saudaraku para PKL, saya berharap bisa menjalankan usahanya secara tertib, sesuai dengan apa yang diatur dan ditata oleh pemerintah daerah. Dengan demikian, mereka bisa berusaha tetapi usahanya menjadi bagian dari pembangunan di daerah itu.” Menurut Presiden, keberadaan PKL yang ditata dengan baik, tertib, menjaga kebersihan, menjajakan barang-barang yang memang sungguh diperlukan masyarakat akan mendatangkan manfaat yang nyata bagi kota ataupun daerah di mana mereka menjalankan usahanya.

Kalau usaha mikro, usaha kecil dan menengah (UMKM) dan usaha PKL makin tumbuh de ngan baik, maka pengangguran di kota-kota juga dapat diturunkan Jika pengangguran terus menurun, kemiskinan juga akan menurun. Turunnya pengangguran juga mengurangi kejahatan yang ada di kota-kota.

Sumber : Jurnal Nasional ; depkop